Pertama Kali diturunkannya Al-Qur’an

Kisah pertama kali diturunkannya Al-Qur’an adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang dikenal sebagai Nuzulul Qur’an. Berikut adalah ringkasan kisahnya:
Latar Belakang:
- Sebelum menjadi nabi, Muhammad SAW sering melakukan tafakur (kontemplasi) di Gua Hira, sebuah gua di Jabal Nur, dekat Mekah.
- Pada usia 40 tahun, saat sedang beruzlah (menyendiri) di Gua Hira pada malam 17 Ramadan, beliau didatangi oleh Malaikat Jibril.
Turunnya Wahyu Pertama:
- Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama kepada Muhammad SAW, yaitu lima ayat pertama dari Surah Al-Alaq (96:1-5).
- Jibril memerintahkan Muhammad SAW untuk membaca (“Iqra'”), tetapi Muhammad SAW menjawab bahwa beliau tidak bisa membaca.
- Jibril mengulangi perintahnya sebanyak tiga kali, dan setiap kali Muhammad SAW memberikan jawaban yang sama.
- Akhirnya, Jibril membacakan ayat-ayat tersebut, dan Muhammad SAW mampu mengikutinya.
Isi Wahyu Pertama:
- Ayat-ayat tersebut berisi perintah untuk membaca dengan nama Tuhan yang menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah, dan mengajarkan manusia dengan pena.
Reaksi Muhammad SAW:
- Setelah kejadian tersebut, Muhammad SAW pulang ke rumah dengan perasaan takut dan gemetar.
- Beliau meminta istrinya, Khadijah, untuk menyelimutinya.
- Khadijah menenangkan beliau dan meyakinkan bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan beliau.
Awal Kenabian:
- Turunnya wahyu pertama ini menandai awal kenabian Muhammad SAW dan dimulainya penurunan Al-Qur’an.
- Setelah itu, wahyu-wahyu lainnya turun secara bertahap selama 23 tahun, hingga Al-Qur’an lengkap.
Makna dan Hikmah:
- Peristiwa Nuzulul Qur’an adalah bukti kebesaran Allah SWT dan kebenaran kenabian Muhammad SAW.
- Al-Qur’an menjadi pedoman hidup bagi umat Islam, berisi petunjuk, hukum, dan kisah-kisah yang memberikan pelajaran.
- Peristiwa ini memberikan gambaran akan betapa tidak mudahnya perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menerima dan menyampaikan wahyu.
Peristiwa ini sangat penting bagi umat muslim, dan setiap tahunnya diperingati sebagai malam Nuzulul Qur’an.
Beri Komentar